Pemberdayaan Masyarakat Pencinta Anggrek Indonesia DIY dalam Pengembangan Varian Anggrek Cattleya

Yogyakarta, 23 Agustus 2025

Program Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk “Pemberdayaan Pencinta Anggrek Indonesia DIY (PAI DIY) dalam Pengembangan Varian Anggrek Cattleya” telah sukses dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Agustus 2025, di Yogyakarta. Kegiatan yang dilaksanakan oleh tim dari Departemen Pendidikan Biologi, FMIPA, UNY ini diketuai oleh Dr. Ixora Sartika Mercuriani, M.Si. dan diikuti oleh 40 orang peserta, yang merupakan anggota aktif PAI DIY yang memiliki minat tinggi dalam budidaya serta pengembangan anggrek.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pencinta anggrek dalam hal persilangan dan pengembangan varian baru anggrek Cattleya, sekaligus memperkenalkan prosedur registrasi resmi anggrek hibrida ke Royal Horticultural Society (RHS) sebagai lembaga internasional yang berwenang mencatat varietas baru tanaman hias.

Acara dibuka dengan sesi pemaparan materi oleh dua narasumber ahli di bidangnya. Materi pertama mengenai “Teknik Persilangan Anggrek” disampaikan oleh Paramita Cahyaningrum Kuswandi, Ph.D., yang menjelaskan prinsip genetika dan tahapan praktis dalam melakukan persilangan untuk menghasilkan varian unggul. Materi kedua tentang “Registrasi Nama Anggrek Hibrida di Royal Horticultural Society (RHS)” dibawakan oleh Dharmesta Adhiwira, S.P., yang memaparkan langkah-langkah administrasi serta pentingnya perlindungan hak cipta varietas hasil persilangan.

Kedua sesi tersebut dipandu oleh Risma Wiharyanti, M.Si. sebagai moderator, yang memastikan diskusi berjalan interaktif dan partisipatif. Peserta aktif bertanya dan berbagi pengalaman mengenai tantangan pengembangan anggrek lokal.

Setelah sesi materi, kegiatan dilanjutkan dengan *praktik langsung persilangan anggrek Cattleya. Dalam sesi ini, Dr. Ixora Sartika Mercuriani, M.Si. bersama Dr. Evy Yulianti, M.Si. memberikan pendampingan teknis kepada peserta dalam melakukan persilangan, mulai dari pemilihan induk, proses penyerbukan buatan, hingga teknik monitoring hasil silangan. Para peserta berkesempatan mencoba secara langsung dan mendapatkan bimbingan individu dari para ahli.

Dalam kesempatan ini pula,  Dr. Ixora menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam pemberdayaan komunitas pencinta anggrek DIY agar lebih produktif dan inovatif untuk memajukan peranggrekan Indonesia. “Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan kemandirian anggota PAI DIY dalam menghasilkan dan mengenalkan varian baru anggrek yang tidak hanya indah, tetapi juga memiliki nilai ekonomi dan daya saing tinggi di pasar nasional maupun internasional,” ujarnya. Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi dan komitmen bersama untuk melanjutkan kegiatan monitoring hasil persilangan selama beberapa bulan ke depan. Diharapkan, melalui pendampingan lanjutan, akan lahir varian baru anggrek Cattleya hasil kreasi PAI DIY yang siap didaftarkan secara resmi ke RHS.

Program ini menjadi salah satu bentuk nyata sinergi antara kalangan akademisi, komunitas pecinta tanaman, dan masyarakat umum dalam pengembangan keanekaragaman hayati berbasis potensi lokal.